Alam semesta beserta segala
isinya diciptakan Allah SWT dalam waktu enam hari. Sebagaimana Firman Allah,
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam hari (masa), lalu Dia bersemayam di atas Arsy.” (QS. Al-A'raf: 54).
Namun apa yang dimaksud dengan
enam hari dalam ayat tersebut? Apakah sama hitungan enam hari yang dimaksudkan
dalam ayat tersebut dengan hitungan hari yang kita pakai sekarang?
Mengenai hal ini, Syekh Yusuf
Qardhawi menjelaskan, hari-hari yang tersebut dalam ayat di atas bukanlah
hari-hari yang kita lalui saat ini. Ukuran sehari semalam dalam hitungan kita
ialah dua puluh empat jam.
Namun, hitungan hari-hari kita
ini baru ada setelah diciptakannya bumi dan matahari, juga setelah terjadinya
malam dan siang. Maka bagaimana mungkin bumi diciptakan dalam hari-hari
tersebut?
Dalam SuraH Fushshilat ayat 9-12
disebutkan secara lebih rinci lagi mengenai penciptaan makhluk oleh Allah dalam
enam hari. Yang dimaksud "hari” dalam ayat tersebut ialah masa yang tidak
ada yang mengetahui berapa lamanya selain Allah, yang dalam waktu itu suatu
pekerjaan selesai dengan sempurna.